Pages

Sabtu, 22 November 2014

Sekeping Pelajaran Berharga dari Gonoharjo

Posted by Fajrul Izzi on 09.33


           HOMESTAY. Informasi ini awalnya kuperoleh dari kawan sekelas, Luthfi Fahmi. Kita semua 1 angkatan awalnya tidak tahu akan seperti apa acaranya, bagaimana konsepnya, dan jadwal kegiatannya. Karena ketidakjelasan informasi, kami bakal mengira bahwa acara absurd yang dinamakan Home Stay bakal umbrus. Intinya pada saat itu, kami, kelas IX A 'sungkan mangkat'. Akan tetapi, karena itu merupakan kegiatan wajib sekolah untuk kelas III, maka kami pun berangkat. Acara yang kami kira absurd ini digelar di Nglimut, Gonoharjo, Kendal.
           Tanggale aku lupa, nek rak salah 10 Oktober, kita satu angkatan berangkat. Sesampai disana, kami mengikuti acara Pembukaan di Balai Desa. Seusainya, kami (yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok) digiring ke rumah orang tua asuh masing-masing. Selama 3 hari, kita akan mengikuti sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh orang tua asuh.
           Aku sekelompok dengan Bung Rexona Daffa dan Sir Taufik. Orang tua asuh kami bernama Bapak Suraji dan Ibu Almiah. Pak Suraji merupakan seorang Buruh pekerja keras, beliau bekerja selaku buruh dari Senin-Jumat. Pada Sabtu-Minggu nya, beliau berjualan Jagung Bakar di Pemandian Air Panas. Ibu Almiah atau yang akrab dipanggil 'Mbok Yah' ini setiap harinya mengurusi Industri Kolang-Kaling di rumahnya. Dan pada weekend, Bu Almiah juga ikut ke Pemandian Air Panas untuk berjualan makanan dan minuman ringan.

            Tanggal 11 Ba'da Shubuh, aku, daffa, topek sudah langsung diajak oleh Pak Suraji ke hutan untuk mengambil kolang-kaling mentah.


            Disana, kami juga diajari bagaimana cara mengupas buah kolang kaling, bagaimana menjadikannya manisan, dan bagaimana mengolah kolang kaling dengan benar.


Karena hari itu Sabtu, maka kami diminta untuk segera mandi dan sarapan. Hal yang paling EKSTRIM disini adalah ketika mandi. Di kediaman Pak Suraji, kamar mandi-nya tidak terdapat pintu ataupun sehelai kain untuk menutupi. Karena kami sebagai tamu, kami harus menerima dan menghormati tuan rumah. Maka, kami mandi secara bergantian lantas sarapan bersama.
Hari Sabtu, kami diajak oleh Pak Suraji dan Ibu Almiah menuju Pemandian Air Panas "Promas Greenland". Disana, kami masuk gratis. Kami membantu Pak Suraji melayani para pembeli Jagung Bakar sampai sore menjelang maghrib.

           Satu hal yang kami dapat lakukan disana, namun tidak bisa kami lakukan di pondok adalah menonton TV! Ya, kami bisa menonton TV kapanpun. Pak Suraji dan Bu almiah sangat baik terhadap kami. Menyuguhi sarapan, makan siang, makan malam, dsb. 
 -kumpul-kumpul di musholla-

           Aktivitas yang kami lakukan pada hari Minggu tidak berbeda dari Sabtu. Kami kembali membantu berjualan Jagung Bakar. Namun, pada hari Minggu ini, kami mengajak teman-teman ikhwan untuk menyempatkan berenang di pemandian tersebut. Hari itu kami berkumpul bersama.
Dan pada malam terakhir, Daffa menyempatkan diri untuk berpose.

       
    Tak terasa memang, 3 hari berlalu begitu cepat. Keesokan harinya, tepat pada Senin pagi, kami harus kembali pulang ke Sokorejo. Sebelum pulang, Pak Suraji dan Ibu Almiah memberikan kami 3 kresek besar berisi puluhan Jagung rebus. kami membaginya ke rekan-rekan karena takkan sanggup menghabiskan semuanya :P.
           Homestay yang awalnya kami kira merupakan suatu acara yang absurd, membosankan. Ternyata, pada kenyataanya, sebaliknya, jauh panggang dari api. Home Stay banyak memberikan kami pelajaran, pengalaman, dan kenangan. Kami meninggalkan Gonoharjo, meninggalkan orang tua asuh kami, meninggalkan sejuta kenangan disana. Terima Kasih Gonoharjo, Terima Kasih Pak Surajji dan Bu Almiah, Terima Kasih atas Pelajaran hidup yang berharga ini. (izzi)





0 komentar :

Posting Komentar

Search Site